LAPORAN PRAKTIKUM FLUIDA
“HUKUM ARCHIMEDES”
Disusun
Oleh :
Kelompok
7/ Pendidikan IPA B 2013
1.
Deassy Laily Paramita (13030654043)
2.
Citra
Sri Rahayu (13030654065)
3.
Faroh
Novianti M. (13030654067)
4.
Dwi
Rahmawaty (13030654073)
S1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015
ABSTRAK
Percobaan “Hukum
Archimedes”
bertujuan untuk menyelidiki hubungan gaya keatas dengan berat zat cair yang
dipindahkan. Metode yang digunakan adalah dengan memanipulasi massa beban, kemudian
ditentukan berat benda sewaktu berada di udara dan sewaktu dicelupkan ke dalam
zat cair kemudian diukur menggunakan neraca pegas. Dari percobaan ini, nilai gaya angkat ke atas sangat jauh berbeda
dengan nilai berat zat cair yang dipindahkan. Dimana gaya ke atas dari zat
cair pada masing-masing beban berbeda didapatkan nilai yang sama yaitu sebesar
0,1 N, sedangkan nilai berat zat cair yang dipindahkan pada saat menggunakan
beban 50 gram, 100 gram, dan 150 gram masing-masing yaitu sebesar 44 N, 102 N,
dan 154 N. Perbedaan nilai antara gaya angkat dengan berat zat cair yang
dipindahkan yang sangat jauh tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor
seperti gaya gravitasi yang diasumsikan 10 m/s2
padahal di laboratorium Pendidikan IPA FMIPA Unesa belum tentu tepat sebesar 10
m/s2, tekanan di laboratorium juga belum tentu benar-benar 1 atm,
dan faktor dalam misalnya ketidaktelitian praktikan dalam hal pembacaan skala pada
neraca pegas maupun neraca ohauss.
Kata kunci : Gaya angkat, berat
zat cair, Hukum Archimedes
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kita mungkin pernah mengamati bahwa sebuah benda
yang diletakan di dalam air terasa lebih ringan dibandingkan dengan beratnya
ketika di udara. Jika benda dicelupkan dalam zat cair, sebenarnya berat benda
itu tidak berkurang. Gaya tarik bumi kepada benda itu besarnya tetap. Akan
tetapi zat cair memberikan gaya yang arahnya ke atas kepada setiap benda yang
tercelup di dalamnya yang disebut dengan gaya angkat ke atas. Hal ini
menyebabkan berat benda seakan-akan berkurang. Hukum Archimedes menyatakan
bahwa sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya kedalam zat cair akan
mengalami gaya keatas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan.
Untuk mengetahui hubungan antara gaya keatas dengan
berat zat cair yang dipindahkan
berdasarkan hukum Archimedes, kami melakukan percobaan hukum archimedes yang
membahas tentang gaya keatas pada zat cair.
B. Rumusan
Masalah
Dari latar belakang
diatas, maka rumusan masalah kami, yaitu :
“Bagaimana hubungan antara gaya keatas dengan
berat zat cair yang dipindahkan?”
C. Tujuan
Adapun tujuan kami dari
rumusan masalah diatas, yaitu:
“Menyelidiki hubungan gaya keatas
dengan berat zat cair yang dipindahkan.”
D.
Hipotesis
Gaya
angkat keatas yang diberikan zat cair besarnya sama dengan zat cair yang
dipindahkan.
BAB II
KAJIAN
TEORI
Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip pengapungan
diatas benda cair yang ditemukan oleh Archimedes,
seorang ilmuwan Yunani yang juga merupakan penemu pompa spiral untuk menaikan
air yang dikenal dengan istilah Sekrup Archimede. Hukum Archimedes berhubungan dengan
gaya berat dan gaya ke atas suatu benda jika dimasukan kedalam air.
Bunyi Hukum
Archimedes:
“Suatu
benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhya kedalam zat cair akan mengalami
gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh
benda ter
|
Rumus Hukum
Archimedes
Fa
= ρa x Va x g
|
Keterangan:
Fa = Gaya keatas yang dialami benda (N) ρa= Massa Jenis zat cair (kg/m3) Va= Volume air yang terdesak (m3) g = Percepatan Gravitasi (m/det2) |
Bila
benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka ada 3 kemungkinan yang terjadi yaitu
tenggelam, melayang, dan terapung.
- Terapung
Benda dikatakan terapung jika sebagian benda masih
muncul diatas permukaan zat cair, Pada benda terapung terdapat dua gaya yaitu Fa dan W. Dalam keadaan
seimbang maka :
W = Fa
ρb . Vb . g = ρZC . V2 . g
ρb . Vb = ρZC . V2
ρb . Vb . g = ρZC . V2 . g
ρb . Vb = ρZC . V2
karena
Vb > V2 maka : ρb < ρZC
ρb = massa jenis benda
ρZC = massa jenis zat cair
ρZC = massa jenis zat cair
- Melayang
Benda dikatakan
melayang jika benda berada dalam zat cair, tetapi tidak berada di dasar zat
cair. Pada benda melayang terdapat dua gaya yaitu: Fa dan W. Dalam keadaan seimbang maka :
W
= Fa
ρb . Vb . g = ρZC . Vb . g
ρb . Vb . g = ρZC . Vb . g
ρb =
ρzc
- Tenggelam
benda dikatakan
tenggelam jika berada didasar zat cair. Pada benda tenggelam terdapat tiga gaya
yaitu :
W
= gaya berat benda
Fa = gaya archimedes
N = gaya normal bidang
Fa = gaya archimedes
N = gaya normal bidang
Dalam
keadaan seimbang maka W = N + Fa
sehingga
:
W
> Fa
m . g > ρZC . Vb . g
ρb . Vb . g > ρZC . Vb . g
m . g > ρZC . Vb . g
ρb . Vb . g > ρZC . Vb . g
ρb >
ρzc
1. Teknologi
perkapalan seperti Kapal laut dan kapal Selam
Teknologi
perkapalan merupakan contoh hasil aplikasi ata penerapan hukum Archimedes yang
paling sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kapan laut terbuat
dari besi atau kayu yang di buat berongga dibagian tengahnya. Rongga pada
bagian tengah kapal laut ini bertujuan agar volume air laut yang dipindahkan badan
kapal besar. Aplikasi ini bedasarkan bunyi hukum Archimedes dimana gaya
apung suatu benda sebanding dengan banyaknya air yang dipindahkan. Dengan
menggunakan prinsip tersebut maka kapal laut bisa terapung dan tidak tenggelam.
Berbeda
dengan kapal selam yang memang di kehendaki untuk bisa tenggelam di air dan
juga mengapung di udara. Untuk itu pada bagian tertentu dari kapal selam di
persiapkan sebuah rongga yang dapat menampung sejumlah air laut yang bisa di
isi dan di buang sesuai kebutuhan. Saat ingin menyelam, rongga tersebut di isi
dengan air laut sehingga berat kapal selam bertambah. Sedangkan saat ingin
mengapung, air laut dalam rongga tersebut di keluarkan sehingga bobot kapal
selam menjadi ringan dan mampu melayang di permukaan.
2. Alat
pengukur massa jenis (Hidrometer)
Hidrometer
adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis zat cair.
Hidrometer merupakan contoh penerapan hukum Archimedes dalam kehidupan
sehari-hari yang paling sederhana. Cara kerja hidrometer merupakan realisasi
bunyi hukum archimede, dimana suatu benda yang dimasukan kedalam zat cair
sebagian atau keseluruhan akan mengalami gaya keatas yang besarnya sama dengan
berat zat cair yang dipindahkan.Jika hidrometer dicelupkan ke dalam zat cair,
sebagian alat tersebut akan tenggelam. Makin besar massa jenis zat cair, Makin
sedikit bagian hidrometer yang tenggelam. Seberapa banyak air yang dipindahkan
oleh hidrometer akan tertera pada skala yang terdapat pada alat hidrometer.
3. Jembatan
Poton
Jembatan
poton adalah sebuah jembatan yang terbuat dari kumpulan drum-drum kosong yang
melayang diatas air dan diatur sedemikian rupa sehingga menyerupai sebuah
jembatan. Jembatan poton disebut juga jembatan apung. Untuk bisa di jadikan
sebagai jembatan, drum-drum tersebut harus berada dalam kondisi kosong dan
tertutup rapat sehingga udara di dalam drum tidak dapat keluar dan air tidak
dapat masuk kedalam. Dengan cara itu berat jenis drum dapat diminimalkan
sehingga bisa terapung di atas permukaan air.
4. Teknologi
Balon Udara
Balon udara
adalah penerapan prinsip Archimedes di udara. Jadi ternyata aplikasi hukum
Archinedes tidak hanya berlaku untuk benda cair tetapi juga benda gas. Untuk
dapat terbang melayang di udara, balon udara harus diisi dengan gas yang
bermassa jenis lebih kecil dari massa jenis udara atmosfer, sehingga, balon
udara dapat terbang karena mendapat gaya keatas, misalnya diisi udara yang
dipanaskan. Udara yang dipanaskan memiliki tingkat kerenggangan lebih besar
daripada udara biasa. Sehingga masa jenis udara tersebut menjadi ringgan.
BAB III
METODE
PERCOBAAN
A.
Alat dan Bahan
1. Alat :
b. Kaki statif 1
buah
c. Batang statif pendek 1 buah
d. Batang statif panjang 2 buah
e. Mistar 1
buah
f. Neraca pegas 1
buah
g. Tabung berpancuran 1 buah
h. Balok pendukung 1
buah
i.
Jepit
penahan 1
buah
j.
Gelas
kimia 1
buah
k. Beban 3
buah
l.
Silinder
ukur 1 buah
m. Neraca Ohauss 1
buah
2.
Bahan:
Air secukupnya
B.
Desain Percobaan
Beban
diturunkan hingga beban tercelup seluruhnya ke dalam air dan menunggu
sampai air tidak tumpah, kemudian mengukur berat beban dalam air.
|
Beban
digantungkan pada neraca pegas dan diukur massanya di udara terlebih dahulu
|
Statif
|
Neraca
pegas
|
Silinder ukur
|
Tabung berpancuran
|
C.
Variabel yang Digunakan
1. Variabel Manipulasi: Massa beban
Definisi Operasional: Massa beban yang
digunakan sebagai variabel manipulasi diwakili dengan banyaknya beban yang
dicelupkan, yaitu 1 buah, 2 buah, dan 3 buah beban.
2. Variabel Kontrol: Massa jenis beban, massa
jenis zat cair, dangravitasi
Definisi Operasional: Jenis beban yang
digunakan sama sehingga masa jenis beban sama. Jenis zat cair yang digunakan
sama yaitu air sehingga masa jenis zat cair sama. (
) dan
nilai gravitasi yang digunakan adalah 10
.
3. Variabel Respon: Berat zat cair yang
dipindahkan (
Definisi Operasional: Berat zat cair yang
dipindahkan dapat diketahui melalui zat cair yang tumpah dari gelas ukur.
D.
Prosedur Percobaan
1. Merakit peralatan.
2. Menggantungkan sebuah beban pada neraca pegas
dan mencatat beratbeban yang ditunjukkan oleh neraca pegas (Wo).
3. Menimbang massa (Mo) silinder ukur dalam
keadaan kosong denganneraca.
4. Memasukkan air ke dalam tabung berpancuran dan
menunggu sampaibeberapa saat sampai air tidak menetes dengan menggunakan gelas
kimiauntuk menampung air yang tumpah.
5. Menempatkan silinder ukur di bawah pipa pancur
tabung berpancuran.
6. Menurunkan balok pendukung sampai beban
seluruhnya tercelup ke dalamair.
7. Menunggu sampai air tidak tumpah lagi, kemudian
dengan membacaneraca pegas, catat berat beban (W) saat berada di dalam air.
8. Menimbang massa (m1), yakni massa
silinder ukur + massa air tumpahan.
9. Mengulangi langkah 1 sampai langkah 6 untuk 2
buah beban dan 3 buahbeban.
10. Menghitung massa air yang dipindahkan (ma
= m1 – m0).
11. Dengan g = 10 m/s2, menghitung berat
air yang dipindahkan (wa = ma . g).
12. Membandingkan Fa dengan wa jika gaya
ke atas Fa = w0 – w1.
E.
Alur Kerja
· Diturunkan
hingga beban tercelup seluruhnya ke dalam air
· Ditunggu
sampai air tidak tumpah
· Diukur
berat beban dalam air
|
· Digantung
pada neraca pegas
· Ditimbang
· Dicatat
|
Beban
|
Berat
benda (Wo)
|
Balok
pendukung
|
Berat
beban (W)
|
Gaya
ke atas (Fa)
|
· Dihitung
|
Silinder
ukur
|
· Ditimbang
dengan neraca
|
Massa
(Mo)
|
Air
|
· Ditempatkan
di bawah pipa pancur tabung berpancuran
|
· Dimasukkan
ke tabung berpancuran dan ditunggu beberapa saat sampai air tidak menetes
· Ditampung
ke dalam gelas kimia
· Diukur
dengan gelas ukur
|
Volume
air yang tumpah
|
Massa
air
|
· Ditimbang
massa silinder + massa air yang tumpah
|
Massa
1
|
· Dihitung
· Diulangi
langkah 1-6
|
Massa
air yang dipindahkan (Ma = M1 – Mo)
|
Berat
air yang dipindahkan (Wa = m.g)
|
· Dihitung
|
BAB IV
DATA, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN
A. Data
Tabel 1. Data HasilPercobaanHukum Archimedes
HasilPercobaan
|
Massa Beban
(m ± 0,1) gr
|
||
50,0
|
100,0
|
150,0
|
|
Berat (w0)
beban di udara (w0±0,1) N
|
0,7
|
1,2
|
1,6
|
Berat (w1)
beban di dalam air (w1±0,1) N
|
0,6
|
1,1
|
1,5
|
Massa (m0)
silinderukurkosong (m0±0,1) gr
|
39,0
|
39,0
|
39,0
|
Massa (m1)
silinderukur + air tumpahan (m1±0,1) gr
|
43,4
|
49,2
|
54,4
|
Massa air yang
dipindahkan (ma=m1–m0) (ma±0,1)
gr
|
4,4
|
10,2
|
15,4
|
Berat air yang
dipindahkan (wa=ma.g) (wa±0,1) N
|
44,0
|
102,0
|
154,0
|
Gaya keatasdari
air (Fa=w0-w1) (Fa±0,1) N
|
0,1
|
0,1
|
0,1
|
Keterangan:
Percepatangravitasi (g) = 10 m/s2
B. Analisis
Dari
data hasilpercobaandi atas dapat diketahui bahwamassa beban yang
digunakan ada 3 beban, yaitu dengan massa 50 gram, 100 gram, dan 150 gram. Denganmenggunakan3 beban yang berbeda, diperoleh beratbeban di udara(w0) secara berturut-turut sebesar 0,7 N; 1,2 N; dan 1,6 N.Dan beratbeban di dalam air(w1) secara berturut-turut sebesar 0,6 N; 1,1 N; dan 1,5 N. Adapun massasilinderukuryang masih kosong(m0) adalah 39,0 gram. Kemudian setelah 3 beban yang berbeda dicelupkan ke
dalam air, didapatkan massa (m1)
silinderukur + air tumpahan secara berturut-turut
sebesar43,4 gram; 49,2 gram; dan 54,4 gram. Kemudian dengan menggunakan rumus ma=m1–m0, didapatkan massa air yang dipindahkan yaitu 4,4 gram; 10,2 gram; dan 15,4
gram. Selanjutnya dengan menggunakan rumus wa=ma.g dimana g = 10 m/s2diperoleh
nilai berat zat cair yang dipindahkan yaitu masing-masing sebesar 44 N, 102 N,
dan 154 N. Dan dengan menggunakan rumus Fa= w0 – w1didapatkan
gaya ke atas dari zat cair pada masing-masing beban berbeda yang besarnya sama
yaitu sebesar 0,1 N.
C. Pembahasan
Dari data hasilpercobaandi atas dapat diketahui bahwamassa beban yang
digunakan ada 3 beban, yaitu dengan massa 50 gram, 100 gram, dan 150 gram. Denganmenggunakan3 beban yang berbeda, diperoleh beratbeban di udara(w0) secara berturut-turut sebesar 0,7 N; 1,2 N; dan 1,6 N.Dan beratbeban di dalam air(w1) secara berturut-turut sebesar 0,6 N; 1,1 N; dan 1,5 N. Dan dengan
menggunakan rumus Fa= w0 – w1 didapatkan gaya ke atas dari zat cair pada
masing-masing beban berbeda yang besarnya sama yaitu sebesar 0,1 N. Dari data ini
dapat diketahui bahwabenda
yang dimasukkanpadazat cair mempunyaiberat
yang lebihkecildaripadasaatberada di luarzatcair. Namun, sebenarnya berat di dalam air
adalahtetap, tetapidengan adanya gayake atas dari air
sehingga dapat mengakibatkan bendaterasalebihringan.
Dan untuk
mendapatkan nilai gaya angkat yang diberikan oleh zat cair tersebut, hal yang
harus dilakukan yaitu dengan menimbang massasilinderukuryang masih kosong(m0) terlebih dahulu, dan diperoleh massanya yaitu 39,0 gram. Kemudian setelah
3 beban yang berbeda dicelupkan ke dalam air, didapatkan massa (m1) silinderukur + air tumpahan secara berturut-turut sebesar 43,4 gram; 49,2 gram; dan 54,4 gram. Dan dengan
menggunakan rumus ma=m1–m0atau massa silinderukur + air
tumpahan
dikurangi dengan silinderukuryang masih kosong, didapatkan massa air yang dipindahkan yaitu masing-masing sebesar 4,4
gram; 10,2 gram; dan 15,4 gram. Selanjutnya dengan menggunakan rumus wa=ma.g dimana g = 10 m/s2diperoleh nilai berat zat cair yang
dipindahkan yaitu masing-masing sebesar 44 N, 102 N, dan 154 N.
Dari hasil yang kami peroleh belum sesuai dengan teori yang ada, dimana
Hukum Archimedes yang berbunyi bahwa gaya
angkat keaatas sama dengan berat air yang dipindahkan. Namun, hasil yang kami
peroleh didapatkan bahwa nilai gaya angkat ke atas sangat jauh berbeda dengan
nilai berat zat cair yang dipindahkan. Dimana gaya ke atas dari zat cair pada masing-masing beban berbeda didapatkan
nilai yang sama yaitu sebesar 0,1 N, sedangkan nilai berat zat cair yang
dipindahkan pada saat menggunakan beban 50 gram, 100 gram, dan 150 gram
masing-masing yaitu sebesar 44 N, 102 N, dan 154 N. Perbedaan nilai antara gaya
angkat dengan berat zat cair yang dipindahkan yang sangat jauh tersebut dapat
disebabkan oleh faktor lingkungan maupun dari human errornya sendiri. Faktor
lingkungan seperti gaya
gravitasi yang diasumsikan 10 m/s2 padahal di laboratorium
Pendidikan IPA FMIPA Unesa belum tentu tepat sebesar 10 m/s2,
tekanan di laboratorium juga belum tentu benar-benar 1 atm, dan faktor dalam
misanya ketidaktelitian praktikan dalam hal pembacaan skala pada neraca pegas
maupun neraca ohauss. Dari beberapa faktor tersebut, sehingga dapat
mempengaruhi hasil percobaan yang kami lakukan.
BAB V
DISKUSI
Sebuah kotak empat persegi panjang massanya 60 kg,
terbuka di bagian atas ukuran bagian dasar 1 m x 80,8 m dan kedalaman 0,50 m.
Hitung berat alat dari pemberat yang diperlukan agar kotak dapat tenggelam ke
kedalaman 30 cm!
Jawaban:
Diketahui:
m = 60 kg
A = 80,8 m2
h = 0,30 m
Ditanya:
W = F = …?
Jawab:
W = F = ρf. g . A . h
= 1 .
103 . 10 . 80,8 . 0,30
=
24,24 . 104 N
Jadi, berat alat dari pemberat yang diperlukan agar
kotak dapat tenggelam ke kedalaman 30 cm adalah 24,24 . 104 N.
BAB VI
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari percobaan
Hukum Archimedes yang telah kami lakukan, dapat diambil kesimpulanbahwa berat
benda di dalam air lebih ringan daripada di udara karena di dalam air memiliki
gaya ke atas, benda itu akan mendapat tekanan ke atas yang sama besarnya dengan
berat zat cair yang terdesak oleh benda tersebut.Semakin besar beban yang
dicelupkan semakin besar pula gaya angkat benda tersebut.
B.
Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan pada percobaan
“Hukum Archimedes”
adalah pentingnya mengkalibrasi neraca ohauss sebelum
digunakan untuk mengukur massa suatu benda dalam percobaan karena jika alat
tersebut tidak dikalibrasi terlebih dahulu maka hasil yang didapat tidak
sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
ANONIM. 2015. Hukum Archimedes dan Aplikasinya. (online)http://www.informasi-pendidikan.com/2015/03/hukum-archimedes-dan-aplikasinya.html, Diakses pada tanggal 15 Mei 2015 pukul 17.00
WIB.
Tim.
2015. Modul Praktikum Fluida. Surabaya: Prodi Pendidikan IPA UNESA.
Zaka,
Afdan. 2012. Penerapan Hukum Archimedes tentang Konsep Benda Terapung,
Melayang, dan Tenggelam dalam Teknologi (Online). https://pustakafisika.wordpress.com/2012/01/27/penerapan-hukum-archimedes-tentang-konsep-benda-terapung-melayang-dan-tenggelam-dalam-teknologi/. Diakses pada tanggal 15 Mei 2015 pukul 16.00 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar