Welcome To My Blog

Rabu, 23 Desember 2015

MAKALAH BIOTEKNOLOGI FAKTOR EKSTRINSIK PERTUMBUHAN MIKROORGANISME PADA MAKANAN



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan mikroorganisme dalam makanan selain dipengaruhi faktor internal dari dalam diri mikroorganisme itu sendiri juga dipengaruhi faktor eksternal yaitu faktor luar. Pengendalian mikroorganisme dalam bahan makanan perlu dilakukan apabila kita menginginkan bahan makanan tersebut tidak cepat rusak atau cepat menjadi busuk, melainkan menjadi tahan lama.
Kerusakan bahan makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme terjadi karena mikroorganisme tersebut berkembangbiak dan bermetabolisme sedemikian rupa sehingga bahan makanan mengalami perubahan yang menyebabkan kegunaannya sebagai bahan pangan menjadi terganggu. Proses kerusakan ini dimungkinkan karena bahan makanan memiliki persyaratan untuk pertumbuhan mikroorganisme. Dengan demikian, kerusakan bahan makanan dapat terjadi apabila tersedia substrat (yaitu bahan makanan tsb.) yang cocok, kemudian bahan makanan itu telah tercemar oleh mikroorganisme dan ada kesempatan bagi mikroroganisme untuk berkembangbiak. Oleh karena itu, perlu dipelajari bahwa faktor eksternal menjadi sangat penting bagi mikroorganisme untuk berkembang di dalam suatu produk makanan.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka ramusan masalah kami, yaitu :
“Bagaimana faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan mikroorganisme dalam makanan?”

C. Tujuan
Adapun tujuan kami dari rumusan masalah diatas, yaitu:
“Mengetahui faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan mikroorganisme dalam makanan.”

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Faktor Ekstrinsik Perkembangan Mikroorganisme pada Makanan
Makanan merupakan tempat tumbuhnya mikroorganisme. Namun tidak semua mikroorganisme mampu tumbuh pada semua makanan dengan optimal. Mikroorganisme membutuhkan kondisi tertentu agar dapat tumbuh dengan optimal. Faktor yang mempengaruhi perkembangan dalam mikroorganisme diantaranya adalah faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik antara lain adalah pH, aktivitas air, potensial oksidasi-reduksi, kandungan nutrisi, senyawa antimikrobia, dan struktur biologis sedangkan faktor ekstrinsik diantaranya adalah suhu penyimpanan, kelembapan relatif serta komposisi gas. Dalam makalah ini hanya akan dibahas pengaruh perkembangan mikroorganisme dari faktor ekstrinsik. Faktor ekstrinsik merupakan faktor yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dari penanganan dan penyimpanan bahan pangan.
Faktor ekstrinsik yang mempengaruhi perkembangan mikroorganisme :
1.      Suhu
Suhu merupakan salah satu faktor lingkungan terpenting yang mempengaruhi kehidupan dan pertumbuhan mikroorganisme. Suhu dapat mempengaruhi mikroorganisme dalam dua cara yang berlawanan :
·         Apabila suhu naik, kecepatan metabolisme naik dan pertumbuhan dipercepat. Sebaliknya apabila suhu turun kecepatan metabolisme juga turun dan pertumbuhan terhambat.
·         Apabila suhu naik atau turun, tingkat pertumbuhan mungkin terhenti, komponen sel menjadi tidak aktif dan sel-sel dapat mati.
Berdasarkan hal di atas, beberapa hal yang berhubungan dengan suhu bagi setiap mikroorganisme dapat digolongkan sebagai berikut :
·         Suhu minimum, di bawah suhu ini pertumbuhan mikroorganisme tidak terjadi lagi
·         Suhu optimum, suhu dimana pertumbuhan paling cepat
·         Suhu maksimum, di atas suhu ini pertumbuhan mikroorganisme tak mungkin terjadi.
Tabel 1 Pengelompokkan mikroorganisme berdasarkan reaksi pertumbuhan terhadap suhu
Kelompok
Suhu pertumbuhan minimum (°C)
Suhu pertumbuhan optimum (°C)
Suhu pertumbuhan maksimum (°C)
Psikrofil
-5 –  +5
12 – 15
15 – 20
Psikrotrof
-5 – +5
25 – 30
30 – 35
Mesofil
5 – 15
30 – 40
40 – 47
Thermofil
40
45 – 55
60 – 80
Thermotrof
15
42 – 46
50

Sehubungan dengan pengaruh suhu terhadap ketahanan hidup mikroorganisme, pemanasan atau kenaikan suhu bersifat jauh lebih merusak dari pada pendinginan. Berdasarkan hal ini mikroorganisme dapat dikelompokkan menjadi 3 golongan :
·         Peka terhadap panas, dimana hampir semua sel rusak apabila dipanaskan 60 °C selama 10 – 20 menit
·         Tahan terhadap panas, dimana dibutuhkan suhu 100 °C selama 10 menit untuk mematikan sel
·         Thermodurik, dimana dibutuhkan suhu lebih dari 60 °C selama 10 – 20 menit tetapi kurang dari 100 °C selama 10 menit untuk mematikan sel.
Bakteri pembentuk spora seperti Clostridium dan Bacillus termasuk kelompok yang tahan terhadap panas. Kebanyakan mikroorganisme yang tahan terhadap suhu rendah sampai suhu pembekuan dan walaupun pertumbuhan serta pembelahan mungkin dihambat, sel mikroorganisme dapat bertahan hidup untuk jangka waktu cukup lama pada suhu pendinginan ± 5 °C. Pada suhu pembekuan, kerusakan sel terjadi tetapi tidak secepat pada suhu tinggi. Pada kenyataannya jika sel tetap tahan hidup pada awal suhu pembekuan, sel ini tetap dapat hidup untuk waktu cukup lama pada keadaan beku. Ini adalah suatu kehidupan yang tertunda karena fungsi sel terhenti dan bila media sekitarnya dicairkan kembali metabolisme akan berlangsung kembali. Pembekuan biasanya digunakan sebagai cara pengawetan dan mempertahankan mikroorganisme.
2.      Kelembapan Relatif
Kelembaban lingkungan (relative humidity, RH) penting bagi aw (aktivitas air) makanan dan pertumbuhan mikroorganisme pada permukaan bahan makanan. Ruang penyimpanan yang memiliki RH rendah akan menyebabkan bahan makanan yang tidak dikemas mengalami kekeringan pada permukaannya dan dengan demikian mengubah nilai aktivitas airnya. Produk bahan makanan yang kering ini bila dibawa ke lingkungan yang lembab (RH tinggi) akan menyerap kelembaban sehingga permukaannya dapat ditumbuhi jamur. Hal yang sama akan terjadi bila bahan makanan yang telah didinginkan dibawa ke lingkungan yang lebih hangat. Hal ini akan menyebabkan kondensasi air di bagian permukaannya. Proses ini penting untuk diperhatikan pada pengepakan produk yang dapat membusuk, karena biasanya ruang pengepakan lebih hangat dibandingkan dengan ruang pendingin, sehingga akan terbentuk lapisan tipis air kondensasi. Hal ini akan menyebabkan peningkatan aktivitas air yang pada gilirannya dapat mempermudah pertumbuhan mikroorganisme.
3.      Komposisi gas
Udara mengandung beberapa jenis gas seperti O2, CO2, N2, H2, O3 dan lain-lain. Keberadaan dan konsentrasi gas di udara dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroborganisme, yang paling banyak mempengaruhi adalah gas O2 dan CO2. Tidak seperti bentuk kehidupan lainnya, mikroorganisme berbeda nyata dalam kebutuhan oksigen yang digunakan untuk metabolisme.
Beberapa kelompok dapat dibedakan sebagai berikut :
·         Mikroorganisme aerobik, dimana tersedianya oksigen dan penggunaannya dibutuhkan untuk pertumbuhan.
·         Mikroorganisme anaerobik, tidak dapat tumbuh dengan adanya oksigen dan bahkan oksigen ini dapat merupakan racun bagi mikroorganisme tersebut.
·         Mikroorganisme fakultatif anaerob, dimana oksigen akan dipergunakan apabila tersedia, kalau tidak tersedia mikroorganisme ini tetap dapat tumbuh dalam keadaan anaerob.
·         Mikroorganisme mikroaerofilik, dimana mikroorganisme yang lebih dapat tumbuh pada kadar oksigen yang lebih rendah dari pada kadar oksigen dalam atmosfer.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kami simpulkan, bahwa faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan mikroorganisme dalam makanan adalah suhu, kelembahan relatif, dan komposisi gas. Setiap mikroorganisme mempunyai tingkat perkembangan sendiri-sendiri terhadap faktor eksternal tersebut (berbeda-beda)
B.     Saran
Saran yang dapat kami berikan, antara lain dalam pembahasan seharusnya lebih mendalam dan diperjelas dengan menggunakan gambar.



















DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Andian Ari. Prinsip Mikrobiologi Pangan (Online). Diakses di https://staff.uny.ac.id%2Fsites%2Fdefault%2Ffiles%2Fpendidikan%2FAndian%2520Ari%2520Anggraeni%2C%2520ST.%2CM.Sc.%2FMikrobiologi%2520Pangan%. Diakses 13 Februari 2015 pukul 13.25
Pazra, Debby Fadhilla. 2014. Faktor Ekstrinsik yang Mempengaruhi Pertumbuhan Mikroorganisme pada Bahan Pangan (Online). Diakses dihttp://ilmuveteriner.com/faktor-ekstrinsik-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-mikroorganisme-pada-bahan-pangan/. Diakses 13 Februari 2015 pukul 13.04
Wibowo, Marlia Singgih. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Mikroorganisme (Online). Diakses di http://download.fa.itb.ac.id/filenya/Handout%20Kuliah/Mikrobiologi%20Farmasi%20STF/Faktorfaktor%20yang%20Mempengaruhi%20Pertumbuhan%20Mikroorganisme.pdf. Diakses 13 Februari 2015 pukul 13.14
Yudhabuntara, Doddi. Pengendalian Mikroorganisme dalam Bahan Makanan (Online).Diakses di https:// www.geocities.ws%2Fkesmavetugm%2FPENGENDALIAN.doc. Diakses 18 Februari 2015 pukul 13.40

Tidak ada komentar:

Posting Komentar